Senin, 19 April 2010

Bintang kamu

Aries 21 Mar - 20 Apr

Libra 24 Sep - 23 Okt

Taurus 21 Apr - 21 Mei

Scorpio 24 Okt - 22 Nov

Gemini 22 Mei - 21 Jun

Sagittarius 23 Nov - 21 Des

Cancer 22 Jun - 22 Jul

Capricorn 22 Des - 20 Jan

Leo 23 Jul - 22 Agt

Aquarius 21 Jan - 19 Feb

Virgo 22 Agt - 22 Sep

Pisces 20 Feb - 20 Mar

Cara Mengatasi Rambut Rontok





Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.
Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.
Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.
Makanan Kesehatan
Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Mengingat kandungan yang lengkap itu, bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. “Misalnya lidah buaya juga mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh hari gula darah bisa normal.
Mengandung Antioksidan
Beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.
“Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan,” ujarnya. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.
Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda.
Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik.
Lidah buaya sejauh ini belum ditemukan efek samping penggunaan lidah buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah mengonsumsi lidah buaya. “Tapi, sejauh ini dari pasien saya yang mengonsumsi suplemen berbahan dasar lidah buaya, reaksi yang muncul adalah karena daya kerja obat yang melawan penyakit,” katanya.
Sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak namun tidak semua unsurnya rusak, tapi siapa yang mau hanya mendapat ampas? Karena itu, sebaiknya segera konsumsi ramuan lidah buaya, baik yang diracik atau yang sudah diolah, agar lebih terasa manfaatnya,” lanjutnya.

Selain manfaatnya yang tersebut diatas ada juga loh
Ramuan nya yaitu:

Radang tenggorokan
Cara Meramu: 1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender. Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari.

Ambeien
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut. Beri setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari.

Sembelit
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong kecil-kecil. Seduh dengan setengah (1/2) gelas air. Beri 1 sendok makan madu. Hangat-hangat dimakan 2 kali sehari.

Diabetes melitus
Cara Meramu: 2 batang daun lidah buaya, dicuci, dibuang durinya, dipotong-potong. Rebus dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas.

Penurun kadar gula darah
Cara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.

Penyubur rambut
Cara Meramu: 2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.

Batuk (yang membandel)
Cara Meramu: 20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan madu murni. Minum 2 kali sehari. Ulangi selama 10 hari.

Senin, 12 April 2010

Apakah Warnet Akan Senasib dengan Wartel?

KOMPAS.com — Saya hanya mencoba untuk membandingkan keadaan yang sama terhadap dua benda yang kini menjadi kebutuhan hidup kita. Handphone dan laptop.

Dahulu, perkembangan warung telepon sangatlah menggembirakan. Tetangga saya ketika 1993 mampu membeli sebuah mobil keluarga. Bahkan, dalam hitungan lima bulan pada awal dia membuka wartel (warung telekomunikasi) sudah balik modal. Dan, tetangga saya pernah berkisah, dalam satu hari antrean dari pagi hingga sore tidak pernah sepi. Bahkan, dia harus buka lebih pagi dan tutup lebih malam untuk memberikan layanan kepada pengguna wartel kala itu.

Tapi sekarang, dia sudah tidak lagi memiliki wartel dan sudah dibongkar karena minimnya minat masyarakat di sekitar. Dia pernah berujar kepada saya, "Sekarang Mas, sudah tidak seramai dulu. Kalo dulu ramai setiap hari. Sekarang, satu orang sehari saja sudah bersyukur. Makanya saya tutup saja wartel di depan rumah saya."

Ini juga mulai merambah saudara seteknologi yang lain. Komputer jinjing atau lebih familier di telinga kita, laptop. Medio 2000-an hingga sekarang warnet (warung internet) mulai menjamur di setiap daerah. Bahkan, di sepanjang jalan, bisa terdapat 3 sampai 4 warnet. Di daerah-daerah terpencil pun sudah mulai dirambah. Bahkan, persaingan harga dan kecepatan akses internet menjadi dagangan ampuh para pemilik warnet.

Kini, mereka harus bersiap kehilangan pasarnya. Perkembangan teknologi wireless sungguh sangat cepat. Dimulai dengan akses dengan kabel, kini semakin mudah dengan akses tanpa kabel atau cukup dengan modal wireless yang ada di laptop kita. Maka, pilihan-pilihan tempat untuk mengakses internet semakin banyak. Bukan dominasi warnet lagi. Bahkan, ruang-ruang publik, seperti bandara, stasiun, kafe, dan tempat perbelanjaan sudah menyediakan akses internet atau hotspot.

Ini juga dibarengi dengan pertumbuhan modem (alat semacam untuk mengakses internet menggunakan kartu provider, baik prabayar maupun pascabayar) yang semakin beragam. Bahkan, banyak sekali penawaran paket akses internet yang dilakukan oleh provider-provider telekomunikasi untuk mempermudah masyarakat.

Maka, masyarakat yang membutuhkan akses internet tidak perlu lagi ke warnet karena sudah cukup banyak cara untuk mengakses internet, baik dengan HP maupun dengan laptop sendiri, dengan mencari wireless yang tersebar di ruang-ruang publik atau cukup menggunakan modem untuk mengakses internet.

Inilah perkembangan teknologi sekarang yang cukup cepat dan memudahkan masyarakat. Maka, kita perlu terus melakukan inovasi agar warnet (warung internet) tidak hilang tergerus zaman teknologi, seperti wartel dan telepon umum yang mulai hilang.

Mari kita cerdaskan masyarakat dengan informasi dan teknologi yang bermanfaat dan memberikan wawasan yang luas.

Salam.

Sumber: Kompasiana

Pencipta Java, James Gosling, Mundur dari Oracle



WASHINGTON, KOMPAS.com - Setelah diakusisi Oracle, Sun kembali ditinggalkan orang-orang penting yang turut membesarkannya. Menyusul sang CEO Sun Jonathan Schwartz, James Gosling yang dikenal sebagai pencipta bahasa pemrograman Java juga menyatakan mengundurkan diri.

"Ya, rumornya benar. Saya mengundurkan diri dari Oracle satu minggu lalu (2 April)," ujar James Gosling dalam blog barunya yang beralamat di www.nighthacks.com, Jumat (9/4/2010) lalu. Ia mengaku berat menjelaskan alasannya keluar dari Oracle karena kalau bicara jujur, ia takut lebih banyak membicarakan hal buruk.

Namun, yang pasti setelah kaluar dari Oracle kini ia bisa bebas ngeblog lagi. Semua isi blog yang pernah ditulisnya di Sun kini dialihkan ke alamat baru karena sesuai kebiajakan Sun semua hasil tulisan di blog menjadi hak penulisnya.

"Beberapa tulisan di blog yang saya tulis di blogs.sun.com ditulis dengan kebijakan yang bisa dibilang lebih ketat :)," katanya. Apakah gara-gara tak bisa bebas ngeblog menjadi salah satu alasannya keluar Oracle?

Tak lupa, ia meminta maaf kepada semua orang yang hadir dalam acara TechDays di St Petersburg, Russia pada Kamis sebelumnya. Seharusnya, Gosling menjadi salah satu pembicara yang selalu ditunggu-tunggu para pengembang Java. "Hal yang paling berat adalah tak lagi bersama orang-orang hebat yang telah bekerja sama selama bertahun-tahun," lanjut Gosling.

Gosling mengatakan kelak mungkin mencari pekerjaan baru. Namun, sejauh ia mengaku belum punya rencana apapun kecuali beristirahat barang sebentar sebelum mulai bekerja lagi.

Lahir di Calgary, Kanada, 19 Mei 1955, James Gosling menamatkan kuliah di Imlu Komputer Universitas Clagary tahun 1977. Ia kemudian meraih gelar PhD di bidang yang sama dari Universitas Carnegie Mellon. Sebelum bergabung dengan Sun, Gosling pernah membuat beberapa software seperti NeWS dan Emacs. Namun, yang membuatnya sangat terkenal adalah saat menciptakan bahasa pemrograman Java.

Pisang dan Wortel Cegah Kanker Ginjal



MENGGEMARI pisang dan sayur umbi, seperti wortel dan bit, menurunkan risiko terkena kanker ginjal. Kesimpulan itu diperoleh dari penelitian diet kaya sayur yang melibatkan 61.000 wanita Swedia berusia 40 hingga 76 tahun yang pola makannya terus dipantau selama 13 tahun.

Pada awal penelitian, pola makan para wanita itu didata. Mereka diminta melaporkan apa saja yang dimakan selama enam bulan sebelumnya. Selama 13 tahun kemudian, didapati munculnya sel carcinoma renal, bentuk umum dari kanker ginjal, pada 122 wanita.

Dari pengkajian lebih lanjut disimpulkan, konsumsi buah dan sayur yang tinggi berhubungan dengan rendahnya risiko terkena kanker ginjal. Wanita yang mengasup pisang empat sampai enam kali seminggu memiliki risiko setengah lebih rendah terkena kanker ginjal dibanding mereka yang tidak memakannya sama sekali. Konsumsi sayur umbi seperti wortel dan bit yang teratur juga mampu menurunkan risiko hingga 50 sampai 65 persen.

Menurut pemimpin penelitian, Dr Bahram Rashidkhani dari Karolinska Institute di Stockholm, setiap tahun sedikitnya terdapat 190.000 diagnosis kasus kanker ginjal di seluruh dunia. Penyebabnya mulai dari merokok, hipertensi, obesitas, hingga cemaran bahan kimia. Meski begitu baru penelitian inilah yang mencoba mengaitkan antara kanker ginjal dan diet.

Dalam penelitian yang dilaporkan dalam International Journal of Cancer itu Dr Rashidkhani menekankan, yang lebih penting dalam diet itu adalah jenis buah dan sayuran tertentu ketimbang keseluruhan sayur dan buah yang dimakan. Pisang, papar Rashidkhani, mengandung antioksidan khusus yang disebut phenolics. Demikian pula kol putih mengandung isothiocyanates, senyawa kimia yang menurut riset di laboratorium sanggup menghancurkan formasi tumor. @

Wortel, Paling Baik Direbus


Kompas.com - Wortel adalah sumber terbaik vitamin C dan karoten, salah satu jenis antioksidan yang termasuk juga beta karoten. Keduanya memberi kontribusi penting bagi kesehatan mata kita. Plus, bisa mengurangi risiko serangan jantung serta beberapa jenis kanker.

Menurut studi terbaru yang dimuat di Journal of Agricultural and Food Chemistry, merebus wortel akan membuat kandungan karotenoidnya 14 persen lebih tinggi. Pasalnya, serat-serat yang ada di dinding sel sebatang wortel cenderung mengingat karotenoid. Saat dipanaskan, senyawa itu akan terlepas sehingga saluran pencernaan kita lebih mudah 'menangkapnya'.

Studi tersebut juga menemukan, level antioksidan pada wortel terlihat meningkat setelah direbus, sedangkan kandungan vitamin C-nya berkurang sedikit. Antioksidan sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam melawan radikal bebas.

Untuk mempertahankan warna asli woertel, bubuhkan sedikit garam. Atau, teteskan sedikit minyak zaitun atau canola pada wortel yang sudah direbus. Lemak dari minyak akan membantu tubuh menyerap lebih banyak beta-karoten dari wortel.